Eksplorasi 7 Alat Musik Di pukul yang Memukau

Indonesia memiliki beragam alat musik yang di mainkan dengan cara di pukul, baik menggunakan tangan maupun alat bantu.

Ketika alat musik tersebut di pukul, suara berasal dari getaran selaput membran yang ada pada alat musik tersebut.

Alat musik pukul terdiri dari dua kategori, yakni alat musik bernada dan tidak bernada. Alat musik pukul bernada atau melodis akan menghasilkan suara teratur ketika di pukul.

Sebaliknya, alat musik pukul tidak bernada atau ritmis tidak menghasilkan nada yang teratur.

Alat Musik pukul

Alat Musik yang Di mainkan dengan Cara Di pukul Asli Indonesia

Banyak nih alat musik yang di mainin dengan di pukul.

Katanya sih, di ambil dari buku Ensiklopedi Seni dan Budaya 2: Alat Musik Tradisional karya R. Toto Sugiarto (2016: 9), ada beberapa alat musik khas Indonesia yang di mainin dengan di pukul.

1. Geundrang

Geundrang, salah satu instrumen musik tradisional Aceh, di hasilkan melalui proses pemukulan, entah itu dengan tangan atau menggunakan kayu pemukul.

Alat musik ini tidak hanya terbatas pada daerah Aceh Besar, tetapi juga di temui di wilayah pesisir Aceh, seperti Pidie dan Aceh Utara.

Geundrang memiliki peran penting sebagai alat pelengkap dalam konteks musik tradisional etnik Aceh.

Suara yang dihasilkan dari getaran selaput membran Geundrang menambah di mensi dan kedalaman pada pengalaman mendengarkan musik tradisional Aceh.

Keberadaannya tidak hanya menciptakan keselarasan dalam konteks musik etnik, tetapi juga memperkaya warisan budaya dan seni yang di miliki oleh masyarakat Aceh.

Dengan begitu, Geundrang menjadi bukti kekayaan khas seni musik tradisional yang lestari di Nanggroe Aceh Darussalam.

2. Taktok Trieng

Taktok Trieng merupakan jenis alat pukul yang terbuat dari bambu, dan alat ini dapat di temui di berbagai daerah seperti Kabupaten Pidie, Aceh Besar, serta beberapa kabupaten lainnya.

Ada dua kategori utama dalam Taktok Trieng. Jenis pertama umumnya di gunakan di Meunasah (langgar-langgar) atau di balai-balai pertemuan.

Sementara itu, jenis kedua sering di pergunakan di sawah untuk mengusir burung atau serangga lain yang dapat mengancam tanaman padi.

Alat ini umumnya di letakkan di tengah sawah dan di hubungkan dengan tali yang terentang hingga ke dangau.

Penggunaannya yang beragam membuat Taktok Trieng menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai alat musik tradisional maupun sebagai alat pengusir di bidang pertanian.

3. Kendang

Kendang atau gendang adalah alat musik tradisional yang banyak di jumpai di beberapa daerah di Indonesia seperti di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan lainnya.

Di bandingkan dengan gendang, kendang pada masing-masing daerah umumnya terbuat dari kayu berbentuk silinder yang di tutupi kulit hewan seperti kerbau, sapi, atau kambing sebagai membrannya.

4. Tegangin

Jadi, tegangin tuh alat musik tradisional yang asalnya dari daerah Gayo, khususnya di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah gitu.

Nah, buat bikin tegangin, biasanya pake seratus bambu yang dipilih-pilih, panjangnya sekitar 1-1,10 meter gitu.

Nah, ruas bambu yang cocok buat jadi tegangin itu harusnya panjangnya cukup, diameter besar, dan udah tua gitu.

5. Gemelan Bali

Alat Musik pukul

Gemelan Bali adalah sebuah ansambel musik tradisional yang berasal dari Pulau Bali, Indonesia. Ansambel ini terdiri dari berbagai instrumen musik seperti gender, suling, rebab, gong, dan kendang.

Gemelan Bali biasanya di mainkan untuk mengiringi upacara keagamaan, tarian, atau acara budaya lainnya di Bali.

Setiap instrumen dalam gemelan memiliki peran yang penting dalam menciptakan harmoni musik yang khas. Gender, misalnya, adalah alat musik yang terbuat dari logam dan di mainkan dengan cara di pukul menggunakan dua batang kayu.

Suaranya yang jernih dan bergetar memberikan warna yang khas dalam gemelan. Sementara itu, gong memiliki peran sebagai penanda irama dan struktur dalam musik gemelan, dengan bunyi yang khas dan kuat.

Gemelan Bali tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke pulau itu.

Dengarannya yang merdu dan atmosfir yang di ciptakan oleh gemelan sering kali memukau pendengarnya dan membawa mereka merasakan keindahan dan kedalaman budaya Bali.

Gemelan Bali bukan hanya sekadar musik, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan dan di hargai.

6. Rindik

Rindik adalah alat musik tradisional yang berasal dari Bali.

Alat musik ini terbuat dari serangkaian tabung bambu yang di susun berjejer dan di pasang di rak bambu.

Setiap tabung bambu memiliki panjang yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan bunyi yang beraneka ragam ketika dipukul.

Untuk memainkan rindik, pemain menggunakan dua batang pemukul, yang biasanya terbuat dari kayu atau bambu.

Pemain akan memukul tabung bambu secara bergantian dengan irama tertentu untuk menghasilkan musik yang indah.

Bunyi yang dihasilkan oleh rindik tergantung pada ukuran dan ketebalan tabung bambu yang di pukul, serta kekuatan dan teknik pemukulan yang digunakan oleh pemain.

Rindik sering di mainkan dalam berbagai upacara adat dan acara kebudayaan di Bali, seperti upacara pernikahan, upacara kematian, dan upacara keagamaan.

Selain itu, rindik juga sering di gunakan sebagai hiburan dalam pertunjukan seni dan tari tradisional Bali.

Dengan bunyi yang khas dan merdu, rindik menjadi salah satu warisan budaya Bali yang patut dilestarikan dan diapresiasi oleh generasi muda.

7. Rebana

Alat Musik pukul

Rebana adalah alat musik tradisional yang populer di Indonesia. Biasanya, rebana dimainkan dalam berbagai acara seperti perayaan agama, upacara adat, atau acara kesenian.

Bentuknya mirip dengan tamborin, dengan membran yang terbuat dari kulit hewan seperti kambing atau sapi yang di rentangkan di atas rangka kayu.

Rebana memiliki suara yang khas dan merdu, terutama ketika dimainkan bersama-sama dalam sebuah grup.

Terkadang, dalam pertunjukan musik tradisional, rebana juga di gunakan sebagai alat pengiring untuk tarian atau nyanyian.

Para pemain rebana sering kali menggunakan teknik pukulan yang berbeda-beda untuk menciptakan variasi irama yang menarik.

Selain itu, rebana juga dapat di mainkan dengan duduk atau berdiri, tergantung pada jenis pertunjukan dan preferensi masing-masing pemain.

Tradisi memainkan rebana juga turut di pelihara dan di lestarikan oleh masyarakat, terutama di daerah-daerah yang kaya akan warisan budaya.

Generasi muda pun di ajak untuk belajar memainkan rebana sehingga tradisi ini tetap hidup dan berkembang.

Dengan demikian, rebana tidak hanya menjadi alat musik semata, tetapi juga menjadi simbol keberagaman budaya dan kekayaan warisan nenek moyang yang perlu dijaga dan di lestarikan.

Demikianlah beberapa alat musik yang di mainkan dengan cara di pukul.

Setiap daerah memiliki alat tradisionalnya masing-masing yang dapat di mainkan dengan cara di pukul, di tiup, atau di petik.

Tinggalkan komentar