13 Alat Musik Tradisional Riau Serta Cara Memainkannya

Alat Musik Tradisional Riau – Alat Musik Tradisional Riau – Riau adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatera, Indonesia.

Provinsi ini terletak di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera, menghadap Selat Malaka.

Riau di kenal sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia, karena memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak bumi, gas alam, karet, dan berbagai kekayaan alam lainnya.

Tidak mengherankan bahwa Riau memiliki beragam kawasan pariwisata alam.

Provinsi ini di huni oleh berbagai suku, seperti suku Melayu yang dominan, serta suku Jawa, Minang, Batak, Bugis, Tionghoa, dan Sunda.

Keanekaragaman budaya ini tercermin dalam beragam jenis alat musik tradisional yang di miliki oleh masyarakat Riau.

Berikut adalah beberapa contoh alat musik tradisional yang di miliki oleh masyarakat Riau:

1. Gambus

Alat Musik Tradisional Riau – Alat Musik Tradisional Riau – Alat musik tradisional ini adalah jenis instrumen musik tradisional yang dapat di temukan hampir di seluruh wilayah Melayu.

Bersamaan dengan perkembangan masyarakat Melayu dan perubahan nilai-nilai keagamaan di Pekanbaru, pandangan masyarakat terhadap seni Gambus dan Zapin mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Musik Gambus mengalami perkembangan signifikan, dengan pergeseran fungsinya sebagai pengiring tarian Zapin di atas panggung.

Awalnya, Gambus di mainkan sebagai sarana hiburan dengan nuansa religius dan sering di mainkan secara individu di rumah atau sebagai hiburan bagi nelayan di atas perahu.

Namun, seiring waktu, peran Gambus berubah menjadi mengiringi lagu-lagu yang lebih bersifat sekuler.

2. Gendang Silat

Ini adalah seni khas dari masyarakat Melayu di Bengkalis, sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Riau.

Alat musik ini di kenal dengan nama “Gendang Silat” dan terdiri dari sejumlah instrumen, termasuk gendang, serunai, dan gong. Gabungan alat musik ini menciptakan nada-nada yang memukau.

Di zaman dahulu, Gendang Silat biasanya di gunakan sebagai pengiring dalam pertunjukan seni bela diri silat, ketika para pejuang silat memperagakan gerakan-gerakan mereka untuk menyambut kedatangan Raja.

Saat ini, Gendang Silat juga sering di mainkan untuk menyambut para pejabat atau dalam perayaan pernikahan tradisional Melayu yang disebut “Raja Sehari”.

Selain itu, alat ini juga di gunakan sebagai pengiring dalam prosesi pernikahan Melayu saat mandi taman

Baca juga artikel yang lain: Makanan Khas Banyuwangi,

3. Gong

 Alat Musik Tradisional Riau

Umumnya, alat musik tradisional seperti seni Gong telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dan umumnya terbuat dari campuran kayu dan logam.

Dalam tradisi Riau, gong sering di mainkan sebagai pengiring dalam tarian, joget, seni tari, dan berbagai acara lainnya.

4. Rebana Ubi

 Alat Musik Tradisional Riau

Alat musik tradisional ini merupakan salah satu jenis alat musik perkusi yang masuk dalam kategori gendang.

Untuk memainkan Rebana Ubi, biasanya di lakukan dengan cara memukul atau mengetuknya menggunakan tangan kosong.

Rebana Ubi memiliki ukuran yang lebih besar di bandingkan dengan rebana biasa. Instrumen ini memiliki diameter paling kecil sekitar 70 cm dan tingginya hampir mencapai satu meter.

Pada masa lampau, Rebana Ubi di gunakan sebagai alat musik pengiring untuk mengumumkan berita pernikahan hingga menyampaikan peringatan bahaya.

Cara di mainkannya di sesuaikan dengan pesan yang akan di sampaikan. Saat ini.

Rebana Ubi hanya di mainkan dalam konteks upacara adat khusus.

5. Genggong Talang Mamak

 Alat Musik Tradisional Riau

Nama “Talang Mamak” berasal dari alat musik ini yang merupakan kesenian tradisional khas Suku Talang Mamak, terbuat dari pelepah enau.

Alat musik Genggong ini umumnya di mainkan sebagai hiburan pribadi selama istirahat atau dalam konteks menunggu padi masak, perayaan-perayaan adat, dan upacara tradisional lainnya yang di adakan oleh Suku Talang Mamak.

Untuk para laki-laki dewasa yang belum menikah, Genggong di mainkan pada malam hari sebagai cara untuk memanggil anak gadis agar keluar ke tanah.

Ini adalah tradisi yang di gunakan untuk memikat gadis-gadis dalam konteks budaya Suku Talang Mamak.

6. Gedombak

 Alat Musik Tradisional Riau

Alat musik tradisional ini terkait dengan keluarga Gendang, di mana biasanya memiliki bingkai kayu dan tertutup dengan kulit binatang pada bagian besar bukaannya.

Biasanya, Gedombak di mainkan bersama dengan alat musik lain. Pemainnya duduk dengan Gedombak di letakkan di bawah ketiak, dan alat ini di mainkan dengan cara di palu menggunakan tangan.

7. Kompang

 Alat Musik Tradisional Riau

Bagi masyarakat Melayu, alat musik tradisional ini di gunakan sebagai alat musik Gendang dalam seni budaya mereka.

Di sisi lain, terkadang alat musik Kompang juga di mainkan oleh Suku Bajau di pesisir Sabah, Malaysia, meskipun alat ini bukan bagian dari tradisi budaya mereka.

Kulit Kompang biasanya terbuat dari kulit kambing betina, tetapi dalam beberapa kasus terakhir ini, kulit Kompang juga di buat dari kulit lembu, kerbau, bahkan menggunakan getah sintetik sebagai alternatif bahan pembuatannya.

Kompang di mainkan dengan menepuk kulitnya menggunakan jari-jari atau tapak tangan sesuai dengan ritme yang di inginkan.

Biasanya, permainan Kompang terjadi dalam konteks perarakan, kenduri, dan berbagai upacara tradisional lainnya.

8. Gambang Camar

Gambang Camar, alat musik tradisional khas Riau, terbuat dari bahan kayu dan logam.

Ini adalah jenis instrumen xilofon yang memiliki enam bilah kayu hitam pada rak bersayap. Alat musik ini biasanya di mainkan saat peringatan hari besar Islam dan dalam acara hiburan sehari-hari.

9. Gendang Nobat

Alat musik tradisional ini berasal dari Desa Kote, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.

Sayangnya, Gendang Nobat lebih di kenal oleh masyarakat di luar Lingga daripada oleh penduduk asalnya sendiri.

Gendang Nobat di mainkan khususnya pada saat menyambut tamu-tamu kehormatan.

Kelompok pemain Gendang Nobat terdiri dari tujuh anggota dengan peran masing-masing, termasuk satu ketua, dua pemain gendang, seorang pemukul gong, seorang peniup terompet, dan dua orang pemain silat.

Gendang Nobat memiliki peran penting dalam upacara penyambutan ini.

10. Nafiri

Alat musik tradisional ini memiliki asal usul dari provinsi Riau dan memiliki bentuk yang menyerupai terompet.

Dalam sejarahnya, tercatat bahwa pada masa kerajaan, Nafiri adalah salah satu alat musik penting yang digunakan dalam acara-acara penobatan raja.

Nafiri adalah salah satu alat pusaka yang termasuk dalam ensiklopedia pusaka Nobat, bersama dengan Gendang, Sirih Esar, dan Cogan, yang mewakili lambang negara atau regalia kerajaan.

Pada masa itu, sangat penting bahwa semua alat-alat ini hadir; jika tidak, penobatan seorang raja tidak akan diakui.

Kepercayaan pada waktu itu menyatakan bahwa ketiadaan alat-alat tersebut akan merusak kekuatan spiritual, yang pada gilirannya akan mengancam eksistensi serta harga diri bangsa tersebut.

Selain fungsi-fungsi sebelumnya, Nafiri juga digunakan sebagai alat untuk menyatakan peperangan terhadap kerajaan lain.

Selain itu, alat ini digunakan untuk memberitakan tentang kematian seorang raja dan pengangkatan raja baru dalam konteks kerajaan.

11. Akordeon

 

Alat musik tradisional Melayu ini memiliki kemiripan dengan kesenian Akordeon yang berasal dari Jerman.

Meskipun terlihat lebih sederhana, sebenarnya Akordeon adalah alat musik yang cukup sulit untuk dimainkan.

Alat musik tradisional Melayu ini dapat menghasilkan tangga nada diatonik yang sesuai dengan lirik lagu, seperti pantun, dalam pertunjukan musiknya.

Dalam memainkannya, pemain memegang Akordeon dengan kedua tangan, lalu menekan tombol-tombol akord menggunakan jari-jari tangan kiri.

Di sisi lain, jari-jari tangan kanan digunakan untuk memainkan melodi lagu sesuai dengan yang dibawakan.

Para pemain yang sudah berpengalaman dan terlatih dapat menggantikan peran tangan kiri dan kanan secara bergantian untuk menghasilkan musik yang harmonis.

12. Marwas

Alat musik tradisional ini juga di kenal dengan nama Marawis atau Meruas dan termasuk dalam jenis alat musik Gendang (drum).

Marawis biasanya di mainkan bersamaan dengan alat musik Gambus Selodang, yang berperan sebagai pembawa melodi.

Kombinasi antara Marawis dan Gambus Selodang menciptakan musik yang indah dalam berbagai pertunjukan budaya.

Marwas terdiri dari dua muka yang memiliki diameter sekitar 15 hingga 20 cm.

Bagian tubuh alat ini biasanya terbuat dari kayu seperti kayu nangka, ciku, atau durian, dengan bagian tengah yang dibuat berongga.

Penutup atau resonator Marwas biasanya terbuat dari kulit kambing atau kulit lembu yang telah diproses menjadi lebih tipis.

13. Calempong

Alat musik perkusi tradisional ini terbuat dari enam bilah logam yang disusun dalam deretan, dengan bilah-bilah nada tinggi terletak di tengah.

Bilah-bilah tersebut kemudian diletakkan di atas sebuah kotak kayu panjang yang berfungsi sebagai resonator untuk menghasilkan bunyi saat dipukul.

Dalam pertunjukan Calempong, berbagai lagu dimainkan, termasuk lagu-lagu seperti “Senayung,” “Nak Pulang Nak Tido,” “Jopuik den Jopuik,” dan banyak lagi lainnya.

Penutup

Riau adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia, berlokasi sepanjang pantai timur Pulau Sumatera menghadap Selat Malaka di bagian tengahnya.

Provinsi ini dikenal sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah, termasuk minyak bumi, gas alam, karet, dan lainnya.

Provinsi Riau juga dikenal memiliki berbagai kawasan pariwisata alam yang menarik.

Budaya Riau didominasi oleh suku Melayu dan juga dipengaruhi oleh suku-suku lain seperti Jawa, Minang, Batak, Bugis, Tionghoa, dan Sunda.

Riau juga memiliki keberagaman dalam hal kebudayaan, termasuk berbagai jenis alat musik tradisional yang unik.

 

Terima kasih yang sudah membaca mengenai alat musik tradisional Riau. Semoga pengetahuan ini bermanfaat!

3 pemikiran pada “13 Alat Musik Tradisional Riau Serta Cara Memainkannya”

Tinggalkan komentar